Makin banyak bakteri yang menjadi kebal (resisten) karena penggunaan antibiotik yang berlebihan. Ilmuwan pun kini berpaling ke pengobatan tradisional seperti teh dan madu. Akankah kombinasi teh dan madu ini akan menggantikan antibiotik di masa depan?
Semakin banyak obat yang digunakan, semakin besar kemungkinan setiap bakteri membangun resistensi dan menjadi kuman super, menyebabkan kondisi yang disebut para pakar 'perlombaan senjata'.
Ini menimbulkan kekhawatiran dan momok bagi dunia kedokteran yang takut kembalinya revolusi obat antibiotik pada tahun 1940-an.
Prof Baillie kini tengah memimpin sebuah tim untuk mencari apakah pengobatan kuno, seperti teh dan madu, bisa menjadi cara berikutnya untuk mengatasi kuman-kuman super.
Teh mengandung senyawa polifenol yang memiliki manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk membunuh mikro-organisme.
Para ilmuwan dari tim Prof Baillie telah melihat teh sebagai sumber obat untuk mengobati clostridium difficile, yakni bakteri yang bertanggung jawab setidaknya pada 2.000 kematian dan lebih dari 24.000 infeksi tahun lalu.
"Ada kekhawatiran nyata tentang masa depan kedokteran pada masa pasca-antibiotik," papar Rhidian Morgan-Jones, seorang ahli bedah Cardiff University.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Anda Telah berkunjung di di blog kami...